Selamat Datang

Hai... Selamat datang di Blog saya,

Blog Ini di buat sebagai sarana Promosi dan tempat untuk berbagi Cerita / Pengalaman Pribadi serta tips - tips menarik yang dapat di pakai dalam kehidupan sehari - hari.
Bagi anda yang ingin memberi masukan Tips dan artikel, silahkan Email ke : yusup_andrias@stmik-mdp.net atau di yorkie_3mp3r4d0r@yahoo.com atau di info@yusupandrias.com

Semoga Blog saya ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
GBU.

29 November 2008

Kehendak Allah atau Kehendak saya

Mike dan Melinda rela menjual rumah mereka untuk mendanai pelayanan mereka yang baru. Mereka benar-benar yakin bahwa itu adalah kehendak Allah, dan sepanjang mereka melayani Dia dengan sungguh-sungguh, mereka yakin bahwa pelayanan itu pasti akan mencapai tujuan sebagaimana yang mereka percayai. Namun sesudah bertahun-tahun bergumul, akhirnya mereka menyadari bahwa mereka tidak pernah mencapai tujuan mereka. Maka berhentilah mereka, dalam keadaan tawar hati dan kecewa terhadap Allah.

Paul datang kepada saya dengan pancaran kegairahan tentang bagaimana Allah telah membuka pintu baginya untuk membuka bisnis baru. Karena semuanya berjalan dengan baik, ia merasa pasti bahwa ini adalah kehendak Allah. Paul memiliki pengalaman yang luar biasa, reputasi yang baik, pengetahuan yang dalam di bidangnya, serta jaringan kontak yang luas. Selain itu, ia telah berdoa dan mencari petunjuk dari Tuhan. Tetapi ketika bisnisnya tiba-tiba mengalami kegagalan, ia pun hanyut ke dalam depresi dan tidak mau lagi menghadiri ibadah di gereja.

Maria sangat yakin bahwa Jeff adalah pria yang telah ditetapkan Allah untuk menikah dengannya. Kini, di tengah kekecewaan dan frustrasi yang dialaminya, serta rumah tangga yang ia rasakan terlalu sulit untuk ia teruskan, ia merenungkan kembali apakah ia telah membuat keputusan yang salah. Mengapa Allah membiarkannya mengalami kepahitan ini? Jelas bahwa ternyata ini bukanlah kehendak Allah bagi hidupnya.

Mungkin Anda berpikir bahwa kisah-kisah di atas adalah karangan belaka. Saya ingin memberitahu Anda, orang-orang tersebut adalah teman-teman saya sendiri. Mereka semua terhempas oleh karena pemikiran yang salah tentang kehendak Allah bagi hidup mereka.

Faktanya, tanpa kita sadari, mungkin telah lama kita memegang kuat-kuat mitos tentang apa yang kita sebut sebagai “kehendak Allah”. Dan selama kita tidak mengakui dan memahami mitos-mitos ini, maka kita hanya akan mengalami kebingungan dan luka yang dalam yang dapat menghancurkan iman kita.


Mike dan Melinda rela menjual rumah mereka untuk mendanai pelayanan mereka yang baru. Mereka benar-benar yakin bahwa itu adalah kehendak Allah, dan sepanjang mereka melayani Dia dengan sungguh-sungguh, mereka yakin bahwa pelayanan itu pasti akan mencapai tujuan sebagaimana yang mereka percayai. Namun sesudah bertahun-tahun bergumul, akhirnya mereka menyadari bahwa mereka tidak pernah mencapai tujuan mereka. Maka berhentilah mereka, dalam keadaan tawar hati dan kecewa terhadap Allah.

Paul datang kepada saya dengan pancaran kegairahan tentang bagaimana Allah telah membuka pintu baginya untuk membuka bisnis baru. Karena semuanya berjalan dengan baik, ia merasa pasti bahwa ini adalah kehendak Allah. Paul memiliki pengalaman yang luar biasa, reputasi yang baik, pengetahuan yang dalam di bidangnya, serta jaringan kontak yang luas. Selain itu, ia telah berdoa dan mencari petunjuk dari Tuhan. Tetapi ketika bisnisnya tiba-tiba mengalami kegagalan, ia pun hanyut ke dalam depresi dan tidak mau lagi menghadiri ibadah di gereja.

Maria sangat yakin bahwa Jeff adalah pria yang telah ditetapkan Allah untuk menikah dengannya. Kini, di tengah kekecewaan dan frustrasi yang dialaminya, serta rumah tangga yang ia rasakan terlalu sulit untuk ia teruskan, ia merenungkan kembali apakah ia telah membuat keputusan yang salah. Mengapa Allah membiarkannya mengalami kepahitan ini? Jelas bahwa ternyata ini bukanlah kehendak Allah bagi hidupnya.

Mungkin Anda berpikir bahwa kisah-kisah di atas adalah karangan belaka. Saya ingin memberitahu Anda, orang-orang tersebut adalah teman-teman saya sendiri. Mereka semua terhempas oleh karena pemikiran yang salah tentang kehendak Allah bagi hidup mereka.

Faktanya, tanpa kita sadari, mungkin telah lama kita memegang kuat-kuat mitos tentang apa yang kita sebut sebagai “kehendak Allah”. Dan selama kita tidak mengakui dan memahami mitos-mitos ini, maka kita hanya akan mengalami kebingungan dan luka yang dalam yang dapat menghancurkan iman kita.

Mitos 1: Kehendak Allah menjamin kita untuk berjalan dengan lancar, dan perjalanan yang lancar berarti bahwa kita berada dalam kehendak Allah.
Ini adalah pemikiran bahwa bila aku akhirnya dapat menemukan kehendak Allah yang benar, pasti aku akan mendapatkan kebahagiaan. Dengan kata lain, jika aku mampu mencapai kehendak Allah yang sempurna di dalam hidupku, maka hasilnya pasti akan berupa kemudahan, kesenangan dan sukses. Masalahnya, hal ini mengasumsikan bahwa kehendak Allah bagi tiap-tiap kita adalah selalu bebas dari stres, bebas dari masalah, bebas dari tantangan, bebas dari rintangan... Padahal Alkitab tidak pernah mengajarkan kehidupan seperti itu. Kita justru diajarkan: “Janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian”(I Petrus 4:12).

Kadang-kadang penderitaan, luka dan keadaan di mana kita tidak mendapatkan apa yang kita inginkan, justru merupakan kehendak Allah bagi hidup kita. Sebab hal itu akan membersihkan debu dosa dari diri kita dan mempercepat perubahan diri kita menuju gambaran Kristus.
Mitos 2: Kehendak Allah selalu melibatkan beberapa macam tanda supranatural.
Mitos ini sudah ada sejak Gideon mencukur bulu domba di dalam kitab Hakim-hakim (6:36-40). Mitos ini mengajarkan bahwa kehendak Allah pasti menyediakan sesuatu €yang supranatural atau tanda mujizat.

Masalah utama dengan mitos ini adalah bahwa ketika kita yakin bahwa kita memerlukan “tanda”, sangat mudah bagi kita untuk menjadi tersesat oleh apapun yang kelihatan sebagai sebuah tanda. Gideon meminta tanda dari Allah bukan untuk mengetahui apakah kehendak Allah baginya. Gideon sudah mengetahui kehendak Allah baginya sebab hal itu sudah jelas dikatakan oleh malaikat kepadanya. Ia meminta tanda untuk menguatkan kehendak Allah itu, karena ia sedang ketakutan (dan tidak cakap untuk melakukan apa yang diperintahkan kepa

Ia meminta sebuah tanda karena ia kekurangan iman, bukan kekurangan arahan yang jelas. Di sepanjang Alkitab, tanda supranatural diberikan oleh Allah Sumber Hikmat, bukan dipenuhi secara terus-menerus sebagai pola untuk kita ikuti. Allah menunjukkan kepada Gideon belas kasihan dan bukannya ketakutan, namun Dia tidak memberikan tanda kepada setiap orang yang memintanya. Mengapa? Dia memiliki seribu satu cara lain dalam memimpin kita sehingga kita akan mampu mengetahui ketika kita terhubung dengan-Nya. Dia menghendaki agar kita lebih terfokus pada berjalan di dalam hubungan dengan-Nya, dan bukan pada ke mana Dia akan membawa kita.

Mitos 3: Perasaan kita dapat membawa kita kepada kehendak Allah.
Beberapa orang menganggap kehendak Allah mendorong kita untuk mengikuti perasaan kita, yang mereka anggap dikendalikan oleh Allah. Yang menjadi masalah adalah emosi kita mudah sekali terombang-ambing. Jika sesuatu yang buruk terjadi, emosi kita merespon dengan kesedihan dan dukacita. Jika sesuatu yang baik terjadi, emosi kita merespon dengan kesenangan dan sukacita. Bayangkan betapa berbahayanya bila kita menganggap sesuatu yang selalu berubah-ubah ini sebagai sesuatu yang dapat diandalkan. Tetapi ini tidak berarti bahwa kita harus mengabaikan perasaan-perasaan kita sebab Allah tentu saja dapat memakainya sebagai bagian dari proses dalam membawa kita untuk mengetahui kehendak-Nya. Kenyataannya, Roh Kudus di dalam diri kita seringkali akan menggerakkan emosi atau intuisi kita bila kita peka akan hadirat-Nya

Mitos 4: Jika Allah tidak memimpin sebagaimana yang kita harapkan, itu karena Dia tidak percaya, mengasihi atau tertarik akan kehidupan kita.
Saya yakin tidak ada seorang pun dari antara kita yang akan mengucapkan perkataan di atas, tetapi kita dapat mengaminkan hal itu ketika segala sesuatu tidak berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Bahaya terbesar dari memercayai mitos jenis ini bukan sekadar kekecewaan; kekecewaan terhadap sifat dan karakter Allah berangsur-angsur dapat berkembang sampai kepada titik bahwa kita meragukan Dia. Lebih parah lagi, gambaran yang rusak seperti itu dapat membuat kita menjadi ngeri kepada Allah dan mencegah kita untuk datang kepada-Nya.

Yang benar adalah bahwa Allah sangat mengasihi Anda dan sadar akan situasi dan luka yang Anda alami. Dia memahami kebingungan Anda dan menghendaki agar Anda memahami sejelas-jelasnya. Sesungguhnya segala sesuatu yang Anda baca tentang Dia di dalam firman-Nya adalah benar. Namun beberapa kebenaran itu mungkin dikacaukan oleh pengalaman-pengalaman Anda. Meski demikian, Dia tetap ingin untuk memberikannya lagi kepada Anda bila Anda datang kepada-Nya

Jangan biarkan mitos-mitos tentang kehendak Allah ini mencegah Anda untuk mencari kehendak Allah. Bahkan seharusnya Anda tidak hanya mencari kehendak-Nya, melainkan juga mencari Dia sebagai Pribadi karena semakin Anda mengenal Dia, semakin dalam dan pasti Anda akan mengetahui kehendak-Nya. Dia telah memberikan kepada Anda sesuatu yang jauh lebih besar daripada sekadar semak yang menyala namun tidak terbakar. Dia memberikan kepada Anda Roh-Nya untuk membimbing dan mendorong Anda.

Jadi, buanglah korek api dari tangan Anda, dan biarkan Allah yang menyalakan api yang sesungguhnya telah menyala di dalam hati Anda.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kehendak Allah atau Kehendak saya ya???? iya ini sering jadi dilema didalam kehidupan kita, padahal kita sudah berdoa tapi masih bingung mau mengambil keputusan apakah keputusan ini udah yg sesuai dengan kehendak ALLAH atau gak? bahkan kadang2 sepertinya Tuhan tidak menjawab doa kita sehingga kita diselimuti perasaan bimbang.

Blogger ada tips gak gimana kita bisa mengetahui apakah itu kehendak Allah atau bukan,klu ada diposting dunk..

Klu selama ini sih biasanya aku berdoa dan klu dari doa2 itu aku dapat seperti keyakinan, aku pikir ya udah itu kehendak Allah hehehe..sama ngak ya dengan salah satu mitos diatas??

Klu udah doa, tapi masih tetap bimbang dan rasanya belum dapat nih keputusannya gimana? aku jadi minta deh hehehe..ternyata itu gak boleh ya??? awalnya kau bisa terpikir minta tanda dari cerita temanku yg pernah seperti itu dan ternyata tanda yang dia minta bener..ceritanya gini waktu masalah dia soal tentuin apakah si doi pilihan Tuhan atau bukan karena temanku punya prinsip pacaran 1x doang..waktu dia mau jadian ama pacarnya, dia doa, katanya klu Tuhan setuju dia pacaran dan bakal nikah ama calon pacarnya ini, tolong kasih tanda hari ini gak ujan jadi bisa ungkapan cinta gitu..caelah...klu Tuhan gak setuju, tolong hari ini ujan gede2 deh jadi gak bisa pergi sama calonya artinya batal deh jadi pacaran tapi..hari itu biasanya hujan jadi cerah dan ngak ujan sama sekali..akhir kata mereka jadian dan merit hehehehe...

Tapi klu dipikir2 memang mungkin untuk zaman ini gak baik ya minta tanda entar jadinya seperti chiam si atau apa ya namanya (sorry gak tahu istilahnya apa) sehingga buntut2nya jadi kita mendewakan tanda itu bukan Tuhan yang kita sembah berarti kita mendukakan roh kudus dong....